Tuesday 2 December 2014

BUAH BIBIR

BUAH BIBIR
Rumimanah
Hmmmm...... sore-sore begini nikmat sekali untuk diriku, cuaca begitu sejuk di rumah angin sepoi - sepoi membelai tubuhku, kuhirup udara yang begitu segar karena tadi baru saja turun hujan.
Bumi basah oleh tetesan air, dedaunan tempak jelas warna hijaunya terseka oleh hujan tadi dan ku ambil segelas susu yang sudah kusiapkan tadi dengan sedikit cemilan ( eh enggak sedikit ding agak banyak sedikit) hehehe.... maaf baru masa pertumbuhan nie....



Sambil duduk ku pandangi alam yang begitu syahdu, menetap awan dari teras atas rumahku,tak begitu tampak sinar mentari dan masih terlihat sekilas titik - titik sisa hujan yang bertaburan dan menerpa wajahku.
Ya Allah gusti nu Agung..... nikmatmu begitu dalamnya saat ini bagi ku, saat kemarin aku jarang skali menikmati anugerah sang Illahi yang tak terkira nilainya dan semua itu " it's free sis... "

Saat ku nikamati segelas susu ku ini ( eh salah lagi ) segelas susu buatan ku ini, sayup sayup ku dengar perbincangan dari tetangga sebelah, entah apa yang mereka perbincangkan dan itu membuatku penasaran.
"hmmmm...... apa ya yang mereka bicarakan ?" tebak ku sendiri.
Ingin ku dekati dan mendengarkan pembicaraan mereka tetapi ingat kata almarhum ibu ku " Rum.... jangan pernah kamu suka mendengarkan pembicaraan orang, pamali,saru." begitulah kata ibuku.
Entah mengapa suara mereka yang tadinya sayup-sayaup semakin lama semakin terdengar kencang, entah berapa orang yang sedang bergunjing aku sendiri tidak tahu yang jelas suara mereka sekarang sangat jelas di telinga ku.

Mau tidak mau aku akhirnya mendengar juga apa yang sedang mereka bicarakan," ooooo.......mereka ternyata saling membicarakan orang lain. " begitu fikir ku.
Dari sekian banyak pembicaraan yang mereka lakukan aku membuat perbandingan antara pembicaraan yang baik-baik tentang tetangga mereka dengan keburukan tetangga mereka, menurutku perbandingan nya adalah 20% membicarakan kebaikan dan 80% membicarakan keburukan.
" Owh...... itu suara siapa ?" aku mngenali salah satu suara mereka, " itu kan suara papa ? ", " kok bisa sich papa ikutan ngerumpi ?" , " kan tadi bilangnya mau beli rokok ?" aku mencoba melongok ke bawah dan ternyata benar papa sedang ngegosip ik.

Aku turun dan mulai memberi tanda " ehmmm 2x " aku bersuara kecil, tetapi tidak di dengarkan, dan ku ulangi lagi " ehmmm 2x " masih belum mendengar " oooo...... gutu ya pah hmmmm ya.ya.ya..... liatin ja ni " aku mulai gregetan juga dengan papa, dan dengan suara cukup keras aku berdehem lagi " EHMMM......2x " dan untuk kali ini papa mendengar, dan langsung nyaperi aku " mama keloloden apa ?" gitu tanya suami ku, aku jawab " keloloden papa ! " dengan nada ketus.

" mama kok marah ?" tanya papa
" lagian ngapain sich papa ngerumpi di depan ?" tanya ku mulai emosi.
"ooooo.....itu to, nggak mam kita kan sebagai tetangga yang baik wajib ngerumpi"," itu trend 2015 lho nanti mam "jawab suamiku dengan entengnya,
" apa?! "," Trend 2015 ngerumpi ? " tanya ku ketus.
" iya mam,dari situ kita akan dapat pengetahuan lebih tetang tetangga kita yang lain " jawab papa sambil cengengesan...
" Hmmmm.... jadi gitu ya pa...","emang tetangga mana yang papa mau tau infonya ?" tanya ku curiga.
dengan gaya ibu-ibu ngerumpi suamiku jawab " Itu lho diajeng, cewek pojok kampung kita "
" Papa...." aku cubitain papa beberapa kali, " Mama tau sekarang, jadi papa ada main ya dengan cewek itu " tanya ku.
" Enggak kok mam....Ampun mam atit di cubitin mulu." jawab suami ku
" Maksud papa Enggak salah to...... " masih terus nyubitin suami ku," Papa genit, pantes tumbuh jerawat lagi" sambil aku pencet jerawat di wajahnya.
" Enggak yo mam", " Dikit..... " masih cengengesan.
"Dikit pah..??? " gemesku mulai memuncak.
" Eh enggak mam, papa kan enggak pernah nakal....." jawabnya.
" Enggak pernah sekali ya pah nakalnya........" aku terus nyubitin suami ku dengan gemsnya.
" Enggak mam,tadi papa dapet cerita kalau cewek tuh anaknya pak sohib,mau nikah bulan depan,tetapi karena keluarga itu agak tertutup mangkanya iu jadi bahan gosip " gitu jawab suamiku.

" Owh " balas ku singkat
"Gini lho mam, kalo kita hidup bermasyarakat seyogyanya lah kita ikuti perkumpulan yang ada misalnya arisan RT,kumpulan ibu-ibu RT,Posyandu dll" suamiku memberikan pengertian kepadaku.
"Jadi kita tidak jadi BUAH BIBIR di lingkungan kita, karena kita tidak bisa hidup sendiri dan tertutup,itu akan membuat orang lain tidak suka dan bahkan bisa mencurigai kita."

" Benar juga kata papa tadi.,Tapi pah la tuh di depan kan bukan kumpulan RT, juga bukan kumpulan bapak-bapak kenapa papa ikut nimbrung ?" tanya ku polos.
"ya sekali dayung dua tiga pulau terlalui mam." jawab suamiku.
" Maksud papa?" tanya ku bingung???
" Sambil cuci mata liat ibu-ibu cantik lagi pada ngerumpi mam, hehehehe......." jawab suamiku enteng.

" PAPA.................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! "

##^>@!!!%%%!!!!!!!******

5 comments:

  1. That is an extremely smart written article. I will be sure to bookmark it and return to learn extra of your useful information. Thank you for the post. I will certainly return.

    ReplyDelete
  2. Great article, Thanks for your great information, the content is quiet interesting. I will be waiting for your next post.

    ReplyDelete
  3. It was very useful for me. Keep sharing such ideas in the future as well. This was actually what I was looking for, and I am glad to came here! Thanks for sharing the such information with us.

    ReplyDelete
  4. Awesome work.Just wanted to drop a comment and say I am new to your blog and really like what I am reading.Thanks for the share

    ReplyDelete
  5. Very great post. I simply stumbled upon your blog and wanted to say that I have really enjoyed browsing your weblog posts. After all I’ll be subscribing on your feed and I am hoping you write again very soon!

    ReplyDelete